Langsung ke konten utama

KPHI ke-10 Bakal Digelar di Singkawang

KPHI ke-10 Bakal Digelar di Singkawang

KPHI ke-10 Bakal Digelar di Singkawang

Kota Singkawang di Kalimantan Barat tengah bersiap menyambut agenda besar: Konferensi Pemuda Hakka Indonesia (KPHI) ke-10. Kota ini terpilih menjadi tuan rumah acara tersebut untuk tahun 2026, menggantikan Jakarta yang menjadi lokasi konferensi ke-9 pada Juli 2025 lalu.

Pemilihan Singkawang sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Kota yang dikenal sebagai "San Khew Jong" atau "gunung-mulut-laut" ini memiliki populasi besar keturunan Tionghoa, khususnya dari suku Hakka, dan budaya mereka telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat setempat.

Estafet dari Jakarta ke Singkawang

Konferensi Pemuda Hakka ke-9 yang digelar di Jakarta berlangsung sukses dan meriah. Dalam acara penutupan, secara simbolis dilakukan penyerahan bendera konferensi kepada perwakilan dari Singkawang, yaitu Jusin Tiono, tokoh muda Hakka yang dipercaya memimpin panitia lokal tahun depan.

Penunjukan ini sekaligus menandai awal persiapan besar yang akan dilakukan oleh Singkawang. Dari penataan tempat acara, pelibatan komunitas lokal, hingga menyusun agenda kreatif untuk memadukan semangat pemuda dan nilai budaya—semua mulai bergerak.

Singkawang: Kota Multikultural yang Harmonis

Singkawang memiliki ciri khas yang tidak dimiliki banyak kota di Indonesia. Penduduknya berasal dari berbagai latar belakang: Tionghoa (Hakka dan Kanton), Dayak, dan Melayu. Toleransi menjadi kekuatan utama kota ini. Tidak heran jika kota ini menjadi simbol harmoni antar etnis dan agama di Indonesia.

“KPHI bukan hanya ajang berkumpul, tapi panggung untuk merawat dan membangun identitas budaya yang hidup.”

Setiap tahunnya, Singkawang menjadi sorotan saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Ribuan orang dari berbagai kota bahkan luar negeri datang menyaksikan atraksi Tatung—sebuah tradisi spiritual yang menjadi kebanggaan warga Hakka di Singkawang.

Visi Besar untuk KPHI ke-10

KPHI ke-10 akan digelar dengan skala yang lebih luas. Panitia merancang acara tidak hanya dalam bentuk forum dan diskusi, tetapi juga:

  • Pameran budaya dan UMKM etnis Hakka
  • Pagelaran seni musik dan tari tradisional multietnis
  • Workshop bahasa Hakka untuk generasi muda
  • Tur budaya ke lokasi-lokasi bersejarah
  • Diskusi antar pemuda diaspora Hakka dari negara lain

Melalui konferensi ini, pemuda Hakka diharapkan bisa lebih memahami akar budaya mereka, sekaligus berkontribusi terhadap masyarakat luas dalam semangat gotong royong dan inovasi.

Dukungan Pemerintah Kota

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, yang juga keturunan Tionghoa-Hakka, sangat antusias dengan penunjukan ini. Dalam wawancaranya, ia menyampaikan bahwa momen ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan Singkawang ke level nasional dan internasional.

“Kami akan menjadikan konferensi ini sebagai momentum kota budaya. Kami sambut dengan kesiapan penuh, keramahan, dan semangat kebersamaan.”

Pemkot Singkawang telah menyiapkan berbagai program pendukung seperti pelatihan relawan, promosi pariwisata, hingga pelibatan sekolah dan komunitas dalam menyambut tamu nasional.

Peran Pemuda dalam Merawat Budaya

Salah satu pesan penting dalam konferensi ini adalah bagaimana generasi muda dapat menjaga dan menghidupkan kembali tradisi yang mulai terpinggirkan. Bahasa Hakka, misalnya, semakin jarang digunakan oleh generasi muda. KPHI akan menyediakan platform untuk revitalisasi bahasa ini melalui teknologi dan media sosial.

Lebih jauh, semangat kewirausahaan, digitalisasi UMKM Hakka, hingga pelatihan teknologi untuk pemuda juga akan dibahas. Ini adalah langkah konkret agar budaya Hakka tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam konteks modern.

Singkawang: Kota Kecil, Semangat Besar

Dengan populasi sekitar 250.000 jiwa, Singkawang mungkin tampak kecil dibandingkan kota-kota besar di Indonesia. Namun dalam hal semangat menjaga warisan leluhur dan mempromosikan keragaman budaya, kota ini sangat luar biasa.

Persiapan KPHI ke-10 di Singkawang akan menjadi contoh bahwa kota daerah pun mampu menyelenggarakan acara nasional yang profesional, berdampak luas, dan memperkuat identitas bangsa.

Penutup

Konferensi Pemuda Hakka Indonesia ke-10 bukan hanya acara komunitas. Ia adalah representasi dari semangat kolaborasi, kebhinekaan, dan pelestarian warisan budaya. Singkawang sebagai tuan rumah memiliki tanggung jawab besar, namun juga peluang emas untuk membuktikan bahwa kekuatan budaya bisa menjadi fondasi masa depan yang inklusif dan sejahtera.

Dengan semangat muda, warisan leluhur, dan dukungan masyarakat, KPHI ke-10 akan menjadi peristiwa bersejarah yang tidak hanya membanggakan warga Hakka—tetapi juga seluruh bangsa Indonesia.

Postingan populer dari blog ini

Profil Lengkap Timothy Ronald: Konten Kreator yang Viral karena Ucapan Kontroversial Soal Gym

Profil Lengkap Timothy Ronald: Konten Kreator yang Viral karena Ucapan Kontroversial Soal Gym Profil Lengkap Timothy Ronald: Konten Kreator yang Viral karena Ucapan Kontroversial Soal Gym Ditulis Oleh Dicreative | 8 Agustus 2025 Nama Timothy Ronald mendadak menjadi buah bibir warganet setelah sebuah potongan videonya yang menyinggung aktivitas gym viral di berbagai platform media sosial. Dalam video tersebut, Timothy menyebut gym sebagai aktivitas "paling goblok" — sebuah pernyataan yang langsung menyulut kontroversi dan menuai beragam reaksi dari publik, mulai dari kecaman hingga pembelaan. Namun, di balik kontroversi tersebut, siapa sebenarnya sosok Timothy Ronald? Apa latar belakangnya? Dan bagaimana kariernya terbentuk hingga menjadi salah satu kreator digital yang cukup dikenal di Indonesia? Awal Mula Karier Digital Timothy Ronald mulai dikenal pu...

Pemerintah mencabut ribuan penerima bansos tahun 2025 karena penyalahgunaan dana dan ketidaksesuaian data

Evaluasi Bansos 2025: Pemerintah Cabut Ribuan Penerima Tak Layak Evaluasi Bansos 2025: Pemerintah Cabut Ribuan Penerima Tak Layak Ditulis Oleh: Dicreative | 8 Agustus 2025 Ribuan Data Dicoret: Pemerintah Lakukan Evaluasi Serentak Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mencoret lebih dari 120 ribu penerima bantuan sosial (bansos) pada pertengahan tahun 2025. Langkah ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap data penerima dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) . Menteri Sosial Tri Rismaharini sebelumnya telah menyampaikan bahwa pemutakhiran DTKS akan dilakukan secara berkala untuk mencegah bansos tidak tepat sasaran. Dalam pernyataannya pada 2023 lalu, Risma menekankan: "Kami sudah mencoret 21 juta data tidak valid, termasuk mereka yang sudah meninggal atau berpindah status ekonomi." – Tri Rism...

Prospek Harga Kripto: Tren Bullish yang Gagal Tercapai

Prospek Harga Kripto: Tren Bullish yang Gagal Tercapai 📉 Prospek Harga Kripto: Tren Bullish yang Gagal Tercapai Pasar kripto, yang dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi, saat ini sedang menghadapi ujian besar. Setelah beberapa bulan penuh harapan untuk kenaikan harga yang signifikan, prediksi pasar yang mengarah pada tren bullish gagal terwujud. Meskipun ada lonjakan harga yang menggiurkan untuk beberapa aset digital utama seperti Bitcoin dan Ethereum, kenyataannya, harga kripto tidak mampu mempertahankan momentum yang diharapkan oleh banyak investor dan analis pasar. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis mengapa tren bullish yang diharapkan tidak tercapai, apa saja tantangan yang dihadapi oleh pasar kripto, serta prediksi tentang masa depan aset digital ini. Tren yang diantisipasi ini seharusnya didorong oleh faktor-faktor seperti meningkatnya adopsi kripto, perkembangan te...